Wajah Perempuan


WAJAH PEREMPUAN YANG SESUNGGUHNYA

Tulisan ini menegaskan bahwa perempuan jangan hanya dijadikan objek dalam segala hal. Misalnya Perempuan dipusaran Keadilan, seiring dengan kasus pembunuhan nasrudin, dengan menghadirkan Rani juliani dalam menempatkan mantan pimpinan KPK Antasari Azhar sebagai tersangka. Rani juliani masuk kedalam kehidupan Antasari sebagai perempuan lain (the other women), pertanda bahwa dibalik Antasari yang dipercaya sebagai “Mr. Clean” dalam membersihkan patologi kekuasaan, bisa kehilangan keberdayaannya.

Dengan hadirnya seorang perempuan atau berelasi dengan perempuan akan dapat mendorong terjadinya, maraknya, dan menguatnya problem penyimpangan hukum dam agama. Inilah salah satu kekuatan perempuan dalam menunjukan hegemoninya. Karena seperti dalam istilah, kalau ada seseorang teguh secara moral, cobalah taklukan dengan uang. Kalau orang itu masih tidak mempan dengan uang maka cobalah jinakkan dengan kekuasaan. Kalau masih tidak bisa dijinakan dengan kekuasaan, tundukkan dengan perempuan. Sekuat-kuatnya iman (moral) seseorang, kalau yang menggoda, memengaruhi adalah perempuan, integritas moralnya akan sulit tak terkoyak.
Sosok lelaki yang penuh karismatik, tegas dan bijak dalam menyikapi suatu permasalahan yang dihadapinya, sesaat terlihat berperan sebagai sososk yang tak sehebat itu. Hal itu bisa terjadi bila dia bermain-main dengan perempuan. Dan menyebabkan sossok lelaki tadi tidak berdaya, kecerdasan akalnya teramputasi dan terhegemoni.

Perempuan bisa menjadi penegak agama dan Negara, namun bisa juga menjadi penghancur Negara dan agama. Mana yang akan kita pilih sebagai perempuan jadi penghancur atau penegak? Perempuan janagn hanya dijadikan objek dalam segala hal. Jika masih ada pilihan yang lebih bijak. Dalam tataran elite strategis peradilan akan terjebak sebagai seseorang  yang kehilangan kecerdasan moral spritualnya. Dan akan terkalahkan oleh birahi pemujaan kapitalisme tubuh, biologisnya, atau kekuasaan, dengan tujuan meraih keuntungan dan memenangkan kepentingan yang telah ditargetkan. Jika seorang penguasa, memiliki kekuatan moral keagamaannya tangguh. Maka perempuan yang bisa menghancurkan kekuasaannya tidak akan pernah terjadi. 

Kalimat pria dijajah wanita semata-mata menegaskan bila anda beelasi dengan wanita harus tahu bahwa wanita memiliki kemampuan untuk menghegemoni anda. Karena tatkala prinsip itu yang berlaku, dicap sebagai manusia yang terjerumus jadi pemeluk “tuhan tahta, harta dan wanita” Apabila dia berelasi dengan perempuan, maka kehancuran karirnya akan datang. Namun, berelasi dengan perempuan seperti apa dulu. Jika anda berelasi dengan wanita sholeha tentu anda (laki-laki) tidak akan mengalami kekalahan. Bahkan perempuan akan menjadi seorang motivator yang kan memotivasi anda.

Sehingga keduanya (perempuan-lakilaki) mempunyai titik yang akan saling menuntungkan. Karena keduanya akan saling membutuhkan dan saling mengisi. Dengan catatan keduanya berjalan beriringan, saling melengkapi an menghargai. 

1 komentar:

Faozan Umar 13 Juni 2012 pukul 10.05  

dibalik sosok laki2 tangguh, terdapat perempuan yg cerewet :D

Posting Komentar

Jam

Pengunjung

book room here
Powered by Best Free Counters

About this blog

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

YM

Visitor

free counters

Terjemah

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF